Acep Zamzam Noor
Sebuah patung yang ditinggalkan hujan
Kini menjadi monumen yang kekal
Aku melihatnya dari balik kaca jendela
Yang buram oleh lelehan air dan lapisan kabut
Mataku masih mencari sulur-sulur cahaya
Di antara gedung-gedung tua yang menjadi beku
Oleh malam yang luar biasa panjangnya. Suara-suara
Masih kudengar dan bayang-bayang cemara
Nampak semakin samar di luar jendela:
Apapun yang disemburkan deretan apartemen itu
Aku hanya ingin melihat sebuah patung hijau
Seorang lelaki tua dengan topi dan pistol
Yang disisakan hujan bagi sudut kota ini