Share |

Puisi 114

Acep Zamzam Noor

DI LUAR KATA


Musim panas membakar kata-kataku
Menjadi abu dan lelatu
Lalu menyeretku ke wilayah tak dikenal
Dunia tak terjangkau lidahku
Teriakanku lenyap dalam regukan besar waktu
Seperti embun yang terserap cahaya pagi

Aku ingin memahami isyarat ini:
Kegelapan telah mengiringi langkahku
Sedang mataku perih setiap mengenangkanmu
Adakah yang salah dari penglihatanku yang nanar
Sejak aku sembunyi di balik kabut musim dingin
Dan tumbuh menjadi si pembenci cahaya

Dunia di luar kata-kataku, Zlata
Dan nyanyianku tak menyuarakan apapun
Tapi airmataku terus mengalir padamu
Menjenguk puing-puing serta kuburan baru
Di bukit kotamu. Airmataku terus mengalir
Dari sanalah puisi akan memancarkan maknanya

***
Prev Next Next