Acep Zamzam Noor
Ke pusat gairahmu
Seperti peristiwa-peristiwa lalu
Yang dikekalkan waktu
Dalam lukisan. Begitu juga jalan-jalan
Lorong kaki
Jembatan-jembatan antik
Tiang-tiang serta lampu-lampu
Sepanjang lereng bukit
Kebun anggur tumbuh dalam dadaku
Aku berjalan dengan lonceng di telinga
Mendirikan menara bagi setiap pendengaran
Dan penglihatanku. Lalu kumasuki perpustakaan
Hingga pikiranku menjadi keranjang sampah –
Kulihat angka-angka tahun berloncatan
Nama-nama bulan berlepasan
Hari-hari meloloskan diri
Dari perangkap kesementaraan
Pada setiap dentang lonceng
Katedralmu. Ingin kuledakkan cintaku
Pada adegan-adegan pertobatan
Yang tergambar di dinding dan jendela
Atau kuhanguskan sisa birahiku
Di bawah patung-patung orang suci --
Aku berjalan ke arah bangku kosong itu
Duduk, tersedu dan membusuk
Bersama sajak-sajakku